My Girl oh My Girl

“Huuuuaaaa!Gue telat!!”teriak Reyne begitu melihat jam wekernya menunjukkan waktu pukul 06-50.Tanpa dikomando Reyne segera mengambil handuk dan berlari menuju kamar mandi.Entah apa yang dilakukannya di kamar mandi,belum sampai 5 menit dia sudah keluar dengan rambut basah acak-acakan.Dengan kekuatan super duper cepat ia bersiap-siap berangkat sekolah.
“Mah,Rey berangkat dulu yah!”teriak Reyne sambil berlari keluar rumah.Ny. Husada alias mamanya Reyne hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah polah anak bungsunya itu.



Read Users' Comments (0)

Be My Boy

“Jadi benar?Orang itu?”tanya Hye Jin dengan nada kaget.Gadis imut di depannya itu tak berani menatapnya dan hanya menunduk.Hye jin mengguncang bahunya dengan antusias,berharap gadis itu memberi jawaban,”Benarkan?”.Dengan ragu-ragu gadis itu mengangguk pelan.Pecahlah tawa Hye Jin,seperti orang yang baru menang togel.Ia tak mempedulikan gadis di depannya itu yang sudah bersemu merah menahan malu seperti kepiting rebus.Hye Jin terus saja tertawa,baginya jawaban gadis itu adalah kunci harta karunnya,seperti Albert Einstein menemukan rumus E=mc2 dan Thomas Alfa Edison menemukan bohlam lampu. Bagaimana tidak,Hye Na sahabat Hye Jin yang terkenal dengan kejutekkannya dan keusilannya jatuh cinta pada Lee Yoon Shi,orang yang selama 2 tahun ini selalu menjadi bulan-bulanan keusilan Hye Na.

Read Users' Comments (0)

Rahasia Awan

 Huaahh ... Aku menguap lebar,rasa kantuk kini menyerangku.Hawa sejuk dengan semilir angin yang sesekali  berhembus kencang menambah berat kelopak mataku.Kujadikan kedua tanganku sebagai tumpuan kepalaku,mataku menatap langit biru yang berhiaskan awan.Awan dengan berbagai bentuk,sesuai dengan imajinasiku.Aku tersenyum,selalu bahagia setiap melihat awan.Nyaman!Pasti sangat nyaman jika aku bisa terlelap beralaskan awan.Dan kemudian mataku terpejam,tertidur.
======

Read Users' Comments (0)

Peron 9¾

KING CROSS,begitu bunyi papan nama yang menempel pada gerbang pintu masuk sebuah stasiun.Nampak orang-orang hilir mudik keluar masuk pintu tersebut.Tak jauh dari pintu,berdirilah sesosok gadis menggenggam secarik kertas,mengamati setiap tulisan yang tertera pada kertas dan membandingkannya dengan papan nama tersebut.
“King Cross,benar ini tempatnya”lirih gadis itu lalu bergegas mendorong troli yang penuh berisi koper butut tua dan sangkar burung hantu.Ya,tak banyak barang yang ia bawa sebenarnya.Hanya beberapa helai pakaian

Read Users' Comments (0)

Take a Bow

Aku mengintip dari balik jendela kamarku.Kulihat sesosok laki-laki berdiri tepat di depan kamarku.Kepalanya menunduk namun aku bisa melihat wajahnya yang lelah.Aku mendengus lalu duduk di tepi ranjang tidurku.’Kenapa loe nggak nyerah aja sih!’ umpatku dalam hati.
“Re,apa nggak sebaiknya loe temuin si Radit?Kasihan dia!”ujar Mela teman sekamarku.Aku tak menjawabnya.
“Re,gue tau perasaan loe.Tapi kasihan juga si Radit nungguin loe kayak gitu.Mana mendung lagi.”lanjutnya.Aku masih tak bergeming.Ku lirik langit yang memang sudah gelap tertutup awan hitam.Aku mendesah pelan,ku pejamkan mataku dan merebahkan tubuhku di atas kasur.Pikiranku melayang terngiang kenangan yang tlah lalu.
You look so dumb right now

Read Users' Comments (0)