Take a Bow

Aku mengintip dari balik jendela kamarku.Kulihat sesosok laki-laki berdiri tepat di depan kamarku.Kepalanya menunduk namun aku bisa melihat wajahnya yang lelah.Aku mendengus lalu duduk di tepi ranjang tidurku.’Kenapa loe nggak nyerah aja sih!’ umpatku dalam hati.
“Re,apa nggak sebaiknya loe temuin si Radit?Kasihan dia!”ujar Mela teman sekamarku.Aku tak menjawabnya.
“Re,gue tau perasaan loe.Tapi kasihan juga si Radit nungguin loe kayak gitu.Mana mendung lagi.”lanjutnya.Aku masih tak bergeming.Ku lirik langit yang memang sudah gelap tertutup awan hitam.Aku mendesah pelan,ku pejamkan mataku dan merebahkan tubuhku di atas kasur.Pikiranku melayang terngiang kenangan yang tlah lalu.
You look so dumb right now
Standing outside my house
Trying to apologize
You so ugly when you cry
Please, just cut it out
2 bulan yang lalu .....
Drrrtt...drrrtt....drtt...suara hapeku bergetar.kuletakkan novel yang sudah sedari tadi kubaca.Ku raih hape yang ada di meja belajarku.’RadiTya’begitu yang tertulis di layar hapeku.Entah aku harus senang atau sedih.Aku berteman lama dengannya,kami satu kelas ketika kelas X dulu.Aku tak tau sejak kapan perasaan itu datang,yang aku tau semenjak Radit berpacaran dengan Kiran ada rasa sakit di ulu hatiku.
To : ReNna
Re,gw mw crhat!
Bleh kah?
From : RadiTya
Huh...pasti soal Karin lagi.Aku memang menjadi tempat Radit untuk berkeluh kesah.aku pun tak pernah menolak ketika Radit ingin curhat.Tapi...aku merasakan rasa sakit ketika dia curhat tentang pacarnya itu.
To : RadiTya
Ya,crhat ja dit,
Gw siap dngerin.
From : RenNa
To : RenNa
Karin re,dy nggk brubah,
Msih kya’ ank kcilL
From : RadiTya
Benar kan dugaanku,pasti tentang Karin,Dengan malas-malasan ku memencet keypad hapeku.’Andai loe tau Dit,gue tu suka ma loe!Gue sayang ma loe!’gumanku dalam hati.Aku terlalu takut untuk mengungkapkan semuanya,aku takut menghancurkan persahabatan kita dan aku takut kau menjauh dariku.
“Gue udah maafin dia”aku membuka mata.Ada setetes air mata jatuh tanpa kusadari.Mela mengangkat sebelah alisnya.
“Gue udah maafin dia sebelum dia minta maaf.Karena rasa cinta gue lebih besar dari rasa sakit hati gue.”lanjutku.
“Re...”desah Mela penuh rasa iba.Aku memejamkan mataku lagi.
Don’t tell me you’re sorry ‘cause you’re not
And baby when I know you’re only sorry you got caught
Seminggu yang lalu ....
Kulemparkan tasku ke kursi.Segera ku ganti seragam sekolah dan mandi.Baru saja aku masuk ke kamar mandi,Nita teman sekos-kosanku memanggilku.
“Re,si Gea,Sita ma si Rara dateng tuh!”teriak Nita.
“Ya Nit,suruh nunggu bentar!”balasku.’Ada apa ya mereka sore-sore gini dateng.Padahal gue kan nggak janji kumpul-kumpul’pikirku.memang ketiga sahabatku ini akhir-akhir ini agak aneh sih.
“Da pa nih?”tanyaku begitu tiba di ruang tamu.
“Re, kita mau ngomong nih!Soal Radit!” kata Rara. Aku mengernyitkan dahiku. ”Radit? Radit kenapa?”tanyaku.
“Mm..gini Re!Mending loe udahin deh hubungan loe ma si Radit.Dia tu bukan cowok baik Re!”kata Gea.aku semkin tak mengerti ada apa sebenarnya.
“Re,dia tu slama ini manfaatin loe!Dia tu nggak bener-bener cinta ma loe!”timpal Sita.
“Maksud kalian apa sih?Gue nggak ngerti!”balasku.
“Re,Radit tu macarin loe supaya dia tu bisa balikan sama si Karin!Slama ini tu dia nggak pernah cinta ma loe!loe tu Cuma alat bantu buat dia bisa balikan sama si Karin!”papar Sita.Tiba-tiba air mataku meleleh,membasahi pipiku.
“Kalian tau dari mana?”tanyaku.
“Sebenernya udah dari beberapa hari lalu kita curiga.Trus kita selidiki,dan ... ternyata bener Radit udah balikan sama si Karin sejak seminggu yang lalu.”
But you put on quite a show
Really had me going
But now it’s time to go
Curtain’s finally closing
“Re,loe nggak papa kan?”tanya Mela menyadarkanku dari lamunan panjang.aku menggelengkan kepalaku.Kulirik jendela,sosok laki-laki itu masih berdiri tegap disana.Ku pejamkan lagi mataku untuk kesekian kalinya.
3 hari yang lalu ....
Aku hanya menundukkan kepalaku,berharap dia tak melihat air mataku yang sedari tadi tergenang di ujung mataku.Aku diam begitupun dia,tak ada dari kami yang berbicara.Kuteguk lemon tea yang sudah tinggal setengah gelas.
“Jadi,bagaimana?”tanyaku membuka pembicaraan.
“Hmmh..apa?”jawab Radit keheranan.
“Bagaimana hubunganmu dengan Karin?”
“Baik.”
Hening untuk sejenak.Aku tak tau harus bicara apa,aku takut jika semua yang dikatakan sahabatku adalah benar adanya.
“Jadi benar berita itu?”tanyaku,air mataku sudah hampir meleleh namun kutahan sebisa mungkin.
“Re,gue tau.Gue salah,gue bukan bermaksud buat ... “
“Jadi,semuanya bener ya?Selamat ya Dit!”
“Re gue bisa jelasin .... “
“Beb,loe juga disini?”tanya Karin sambil memandangiku dan Radit.
“Karin,loe ngapain disini?”tanya Radit heran.
“Gue di undang sama kak Rena!”
“Iya,gue yang undang dia Dit!Thanks Dit,tapi gue rasa semua udah berakhir.Sandiwara loe udah selesai,dan loe sukses!Bener-bener pertunjukan yang bagus Dit!Semoga kalian berdua bahagia ya?Jangan sia-siain Karin Dit.Dia cewek yang baik!”Aku mengambil tasku dan pergi.Kudengar dibelakang Radit memanggil-manggil namaku,tapi aku tak menggubrisnya.Aku melangkah secepat yang aku bisa.Air mataku sudah tak terbendung lagi.Aku berlari sambil terus menangis mengutuki kebodohanku.
That was quite a show
Very entertaining
But it’s over now
Go on and take a bow
Duarrr...
Suara petir membuyarkan lamunanku.Kulirik di luar rintik hujan mulai turun.Sosok laki-laki itu masih berdiri tegap disana.Diguyur air hujan dan tak bergerak sedikitpun.
“Re,mending loe suruh si Radit masuk!Kasihan Re!”bujuk Mela.Aku berpikir sejenak.Bukannya aku tak khawatir dengan Radit,sebenarnya aku khawatir tapi rasa egoku yang terlalu tinggi mendesakku agar membiarkannya.Kulihat boneka pig pink yang ada di ranjangku.lagi-lagi aku teringat masa itu.
Sebulan yang lalu ...
Aku berdiri di tengah lapangan,dikerumuni oleh banyak orang dan di depanku sesosok laki-laki tengah berlutut dihadapanku dengan boneka pig pink di tangan kanan dan seikat bunga mawar putih di tangan kirinya.
“Re,gue suka sama loe!Mau nggak loe jadi pacarku?”ucap radit dengan lantang,”Kalo loe terima gue ambil boneka pig ini dan jika loe nolak gue ambil bunga ini!”
Seluruh siswa yang ada di lapangan tengah menyoraki kami.Semburat merah tampak jelas menghiasi pipiku.Dengan malu-malu aku mengambil boneka pig pink dan berkata,”Gue mau jadi pacar loe Dit!”
Otomatis seluruh siswa bersorak-sorak gembira,aku tersenyum-senyum malu pada Radit begitupun Radit,senyumnya mengembang dia langsung memelukku.Tapi,diantara kerumunan yang bersorak itu kumenangkap bayang seorang gadis.Terlihat jelas di matanya tatapan kesedihan dan air mata itu membasahi pipinya.Dan gadis itu adalah Karin.
Grab your clothes and gone
You better hurry up
Before the sprinklers come on
Talking ‘bout,’Girl,I love you.
“You’re the one”
This just like a rerun
Please,what else is on?
Aku tersadar,ku raih boneka pig pink dan aku segera berhambur keluar,tak lupa ku ambil payung di sudut ruang tamu.Ku hampiri lelaki yang sedari tadi berdiri di depan kamarku.
“Re,gue nggak bermaksud buat ...”belum sempat Radit menyelesaikan kata-katanya aku memotongnya.
“Nih!”aku mengulurkan boneka pig pink,”Gue udah nggak butuh ini lagi.”
“Tapi Re...Re,gue minta maaf bukan maksudku buat manfaatin loe tapi ... tapi ...”
“Gue udah maafin loe kok!Setidaknya loe pernah buat gue bahagia,walaupun Cuma sesaat.Thanks Dit!Gue nggak tau apa kita bisa kayak dulu lagi atau nggak karena itu sulit buat gue!Jujur gue masih ada rasa sama loe.”Kuberikan payungku pada Radit dan aku berjalan menuju rumah.
“Re,loe cewek yang baik.Pasti akan ada cowok yang lebih baik dari gue buat loe!”teriak Radit.Aku hanya menoleh dan tersenyum lalu masuk ke rumah.
Kurebahkan tubuhku di kasur,ku mainkan musik dari I-Podku dengan keras.Lantunan lagu Take a Bow milik Rihanna memenuhi kamarku.Aku menangis sejadi-jadinya.’Untuk terakhir kalinya Dit!Biarin gue nangisin loe buat yang terakhir kali.Setelah ini gue bakal nglupain loe dan membuka lembar baru.Ini yang terakhir Dit,gue janji!’ucapku dalam hati.

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Take a Bow"

Posting Komentar