My Girl oh My Girl

“Huuuuaaaa!Gue telat!!”teriak Reyne begitu melihat jam wekernya menunjukkan waktu pukul 06-50.Tanpa dikomando Reyne segera mengambil handuk dan berlari menuju kamar mandi.Entah apa yang dilakukannya di kamar mandi,belum sampai 5 menit dia sudah keluar dengan rambut basah acak-acakan.Dengan kekuatan super duper cepat ia bersiap-siap berangkat sekolah.
“Mah,Rey berangkat dulu yah!”teriak Reyne sambil berlari keluar rumah.Ny. Husada alias mamanya Reyne hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah polah anak bungsunya itu.





Tak perlu waktu lama untuk Reyne sampai disekolah.Selain karena lokasinya yang dekat dengan rumah sekaligus langkah kaki Reyne yang cepat seperti orang ngejar maling ayam (red ; baca lari).Sesampainya disekolah gerbang depan sudah ditutup rapat plus dikunci.dengan langkah seribu,reyne segera beranjak menuju pintu rahasia atau lebih tepatnya jalan rahasia di belakang gedung sekolah.Ternyata Reyne bukan satu-satunya siswa SMA Gelora Jaya yang telat.Dibelakang sekolah ada seorang cowok dengan seragam yang sama seperti Reyne berdiri tepat di balik pagar di bawah pohon mangga.Reyne tak terlalu memperhatikan cowok tersebut.Ia langsung memanjat pohon mangga di depan cowok tersebut.Tak butuh waktu lama baginya,karena memanjat adalah keahlian keduanya setelah tidur.Begitu sampai di atas pagar,Reyne melirik cowok yang sedari tadi diam di bawah pohon.cowok itu hanya tersenyum kecil dengan tatapan yang entah sulit untuk dijelaskan.
“Heh,loe ngapain senyum-senyum!Ngintipin gue ya?”bentak Reyne pada cowok itu.Cowok itu tak bergeming,senyumnya masih mengembang.Belum sampai Reyne memaki cowok tersebut bel tanda masuk sudah berbunyi.
“Kalo bukan gara-gara bel,gue hajar loe!”bentak Reyne.Kemudian dia meloncat turun dari pagar,Dengan sigap,dia segera berlari ke kelasnya.
“Epi Aulia Murti”panggil Bu Elena,guru Kimia sekaligus wali kelas X-2.Gadis berkucir kepang dua yang dipanggil itupun maju ke depan mengambil kertas hasil ulangannya.Reyne yang namanya berada di jajaran menengah ke bawah alisa akhir tengah mengobrol dengan teman sebangkunya sembari menunggu hasil ulangan,
“Pi,loe dapet nilai berapa?”tanya Gera,teman sebangku Reyne.Bangku Epi terletak tepat di depan bangku Reyne dan Gera.
“Cuman dapet 68.Remidi lagi nih gue!”keluh Epi.
“Epi aja dapet segitu apa lagi gue?”desis Reyne.Reyne memang paling benci dengan pelajaran Kimia selain karena dianggapnya sulit juga karena gurunya yang terkenal super killer.
“Gera Kirana”panggil Bu Elena.Gera pun segera maju mengambil kertas hasil ulangannya.Dan kembali ke bangkunya dengan senyum mengembang menampakkan kedua lesung pipinya.
“Loe dapet berapa sumringah banget?”tanya Reyne penasarn.Gera masih tersenyum dan menunjukkan kertas hasil ulangannya yang sudah tertulis dengan spidol berwarna merah angka 89.
Reyne menghela napas,lagi-lagi teman sebangkunya yang vterkenal pandai ini mendapatkan nilai tertinggi di kelasnya.
“Kapan ya gue bisa kayak loe?”keluh Reyne.
“Ya kalo loe belajar,loe pasti bisa.Loe sih molor melulu!”jawab Gera.
“Molor tuh enak tau.Eh,Ge gue tadi ketemu sama cowok mesum tau!Gue sebel banget!”
“Hah?Dimana?”
“Tadi pagi di belakang sekolah.Masak dia senyum-senyum ngeliat gue panjat pohon mangga.Mana senyumnya mesum banget lagi!Hiii!”
“Salah loe sendiri panjat-panjat pohon,mana rok loe tu pendek lagi!”
“Yee,loe kok malah nyalahin gue sih!Huh tau gini gue nggak crita ame loe!Gue tidur aja,nanti kalo nama gue dah di panggil loe bangunin gue ya!”ucap Reyne sambil melipat kedua tangannya untuk dijadikan bantal.
Reyne berjalan di koridor kelas dengan umpatan dan makian yang keluar dari mulutnya.Gera yang berjalan disampingnya hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku sahabatnya.Reyne baru saja kena jurus ampuh seribu teriakan maut alias omelan dari Bu Elena karena terbukti tidur di kelasnya.Alhasil dia terkena hukuman lari keliling lapangan 5 kali.
“Loe sih pake tidur dah tau gurunya killer!”celoteh Gera.
“Ya mau gimana lagi gue kan ngantuk!Huh!Sebel gue.Yuk ke kantin haus ni gue!”
“Ya udah,ayo deh!Kesian gue liat loe kayak gini.Megap-megap kayak orang asma!Hahaha!”
“Awas loe Ge!”teriak Reyne sambil mengejar Gera.Tapi tiba-tiba ...
Bruk....
“Aduh!”teriak Reyne kesakitan.Rupanya baru saja dia menabrak sesosok cowok.Gera segera mendekati Reyne dan membantunya berdiri.
“Maaf ya?”ucap cowok tersebut lembut.
“Elo?Dasar cowok mesum!Sial banget hari ini gue ketemu loe dua kali!”bentak Reyne galak.Gera yang berdiri disampingnya berbisik,”Sabar Rey,loe kenal ya sama dia?”
“Dia tu cowok mesum yang gue ceritain tadi pagi Ge!”jawab Reyne tanpa menurunkan volume suaranya.
“Maaf,loe nggak napa-napa kan?”tanya cowok itu.
“Nggak papa mata loe peang!Nggak liat apa gue jatoh!”
“Rey,udah Rey.Yuk kita pergi ke kantin aja!”ajak Gera sembari menarik tangan Reyne.
“Apaan sih loe Ge?Eh cowok mesum urusan kita belom selesai ya.Awas loe!”
“Ayo Rey!”Gera menarik Reyne menjauh dari cowok tersebut sedangkan Reyne masih ngeyel ingin ribut dengan cowok tadi.Setelah tiba di kantin,Gera melepas tangannya yang sedari tadi menarik Reyne.
“Loe ngapain sih Ge narik-narik gue?Gue kan mau berantem sama si cowok mesum itu.”kesal Reyne sambil duduk di bangku pojok kantin.
“Rey,emang loe nggak tau cowok itu siapa?’balas Gera.
“Kagak!Emang siapa tu cowok?Sekalipun dia presiden,gue kagak takut!”
“Dia tu kakak kelas kita,dia tu Reza Mahardika.Senior PPU yang paling killer seantero sekolah!”
“Cuma senior kan?Gue kagak takut!”
“Iya elo kagak takut,gue?Minggu depan kita bakal diklat dan menurut sumber terpercaya dia tu bakal mengeksekusi siapa aja yang menentang dia.”
“Udah gue bilang gue nggak takut.Gue bakal lawan tu cowok mesum!”ucap Reyne tegas.“Perhatian semua,istirahat di tempaaaaaat grak!”ucap seorang senior dengan suara lantang.Dengan sigap para junior segera mematuhi perintah yang dikomandokan.beberapa senior menghampiri barisan tersebut dan menarik beberapa juniornya keluar.Reyne yang sedari tadi berdiri di bawah bendera karena dituduh oleh seniornya –tidak mematuhi aturan diklat- hanya bisa mendengus kesal dalam hati karena terus diomeli oleh seniornya.Kakak kelas dengan tinggi yang sama dengannya dan dengan suara melengking tingggi ditambah tatapan mata yang sudah mau keluar dari sarangnya.
Tengah asyik senior itu memarahi Reyne,tiba-tiba senior cowok dengan wajah tampan menghampirinya.
“Yang ini biar gue yang tangani Des!”ucap cowok tersebut.
“Oke deh Rez!”jawab cewek bernama Desi,lalu meninggalkan Reza dengan Reyne.Reyne mendengus kesal karena harus bertemu dengan kakak kelas super mesum yang dibencinya itu.
Bersambung . . .

Read Users' Comments (0)

0 Response to "My Girl oh My Girl"

Posting Komentar